Pada suatu hari, ada beberapa shohabat Nabi Sholallahu Alaihi wa salam, mereka hendak pergi ke tempat yang jauh.Mereka ingin singgah di suatu perkampungan.
Mereka menawarkan diri untuk menjadi tamu. Namun penduduk kampung menolaknya.
Pada saat itu, kepala kampung tersengat binatang segala usaha sudah dilakukan, tetapi gagal menyembuhkannya, sebagian penduduk berkata, ”Temuilah orang – orang yang singgah itu, siapa tahu diantara mereka ada yang punya obatnya!” Maka penduduk kampung mau memberikan upah. Mereka sepakat untuk memberi para shohabat beberapa ekor kambing.
Para shohabat kemudian menghampiri kepala kampung dibacakanlah surat Al Fatihah. Seketika itu sang kepala kampung seakan lepas dari sebuah belenggu, Ia dapat berdiri dan berjalan kembali.
Penduduk kampung kemudian memberikan upah kepada para shohabat.
Setelah pulang sampai Medinah, para shohabat menceritakan perkaara tersebut kepada Rosulullah Sholallahu Alaihi wasallam.
Setelah mendengarnya Rosulullah Sholallahu Alaihi wasallam bersabda, ”Kalian sudah benar.Bagilah dan tetapkan satu bagian untukku beserta bagian kalian!”
Selasa, 17 Juni 2008
Senin, 16 Juni 2008
Ibnu Umar yang rendah hati
Suatu hari Nabi S.A.W bertanya, “ Beritahu aku, pohon apa yang serupa dengan perumpamaan seorang muslim. Yaitu pohon apa yang setiap waktu memberikan buahnya dengan seizin Rabb-Nya dan tidak rontok daunnya?”.
Maka Ibnu Umar berrgumam pada doronya sendiri. Ia menebak “pohon kurma”. Akan tetapi Ibnu Umar enggan mengatakannya karena di tempat itu ada Abu Bakar dan Umar r.a. mereka berdua tidak menjawab
Nabi S.A.W pun mengatakan, “Pohon Kurma”. Tepat sekali seperti yang dipikirkan Ibnu Umar.
Kemudian tatkala Ibnu Umar telah keluar bersama ayahnya, Ia berkata, ”Wahai ayahku, pikiranku tadi menebak pohon kurma” Umar lantas bertanya, ”Apa yang menghalangimu untuk menjawabnya?”Sunguh jika kamu menjawabnya tentu akan lebih aku sukai dari pada kamu berdiam saja”
Ibnu Umar menjawab, ”Tidak ada yang menghaangiku kecuali aku melihat engkau dan Abu Bakar.R.a tidak menjawabnya. Maka akupun merasa engan untuk mengatakannya”
Hal itu karena Ibnu Umar yang paling kecil/muda disana
(H.R Al Bukhori No. 5129 secara ringkas)
Maka Ibnu Umar berrgumam pada doronya sendiri. Ia menebak “pohon kurma”. Akan tetapi Ibnu Umar enggan mengatakannya karena di tempat itu ada Abu Bakar dan Umar r.a. mereka berdua tidak menjawab
Nabi S.A.W pun mengatakan, “Pohon Kurma”. Tepat sekali seperti yang dipikirkan Ibnu Umar.
Kemudian tatkala Ibnu Umar telah keluar bersama ayahnya, Ia berkata, ”Wahai ayahku, pikiranku tadi menebak pohon kurma” Umar lantas bertanya, ”Apa yang menghalangimu untuk menjawabnya?”Sunguh jika kamu menjawabnya tentu akan lebih aku sukai dari pada kamu berdiam saja”
Ibnu Umar menjawab, ”Tidak ada yang menghaangiku kecuali aku melihat engkau dan Abu Bakar.R.a tidak menjawabnya. Maka akupun merasa engan untuk mengatakannya”
Hal itu karena Ibnu Umar yang paling kecil/muda disana
(H.R Al Bukhori No. 5129 secara ringkas)
Minggu, 15 Juni 2008
UMAR BIN KHATHAB R.A
Diantara para pemberani yang asngat dikenal didalam kehidupan kaum muslimin
Adalah Amirul Mukminin Umar Bin Khathab r.a sang pembela dien Islam. Cukuplah bagi anda untuk mengakui keberanian Umar dengan melihat kembali sejarah yang mengisahkan kekuatan dan keberaniannya dalam membela Islam.Disebutkan dalam berbagai kitab – kitab yang ditulis oleh para ulama terdahulu,bahwa Umar dijuluki sebagai tanduk besi.
Sebagaimana sabda Nabi S.A.W , ”Wahai Ibnu Khattab, demi Dzat yang berada dalam genggaman telapak tangan-Nya, tidaklah setan bertemu denganmu ketika melewati jalan kecuali pasti dia mencari jalan lain yang tidak engkau lewati” (H.R al – Bukhari dan Muslim)
Ibnu Mas’ud r.a berkata, “ Dahulu kami tidak mampu untuk mengerjakan shalat di sekitar ka’bah, tetapi saat bersama Umar kami dapat melakukannya”.
Disebutkan oleh ath – Thabari dari Ibnu Mas’ud r.a, “Sesungguhnya Umar pernah bergulat dengan seorang jagoan tiga kali berturut - turut dan semuanya dimenangkan oleh Umar “
Diriwayatkan oleh Ali r.a, “Demi Allah sesungguhnya kami berpendapat bahwa setan takut menyuruh Umar berbuat kesalahan.”
Di sebutkan oleh ath – thabari di dalam kitabnya bahwa Umar r.a jika menaiki kuda, maka beliau memegang telinga kiri kuda dengan tangan kanannya, kemudian melompat ke atas punggung kuda tanpa memegang bagian tubuh kuda yang lainnya”.
Adalah Amirul Mukminin Umar Bin Khathab r.a sang pembela dien Islam. Cukuplah bagi anda untuk mengakui keberanian Umar dengan melihat kembali sejarah yang mengisahkan kekuatan dan keberaniannya dalam membela Islam.Disebutkan dalam berbagai kitab – kitab yang ditulis oleh para ulama terdahulu,bahwa Umar dijuluki sebagai tanduk besi.
Sebagaimana sabda Nabi S.A.W , ”Wahai Ibnu Khattab, demi Dzat yang berada dalam genggaman telapak tangan-Nya, tidaklah setan bertemu denganmu ketika melewati jalan kecuali pasti dia mencari jalan lain yang tidak engkau lewati” (H.R al – Bukhari dan Muslim)
Ibnu Mas’ud r.a berkata, “ Dahulu kami tidak mampu untuk mengerjakan shalat di sekitar ka’bah, tetapi saat bersama Umar kami dapat melakukannya”.
Disebutkan oleh ath – Thabari dari Ibnu Mas’ud r.a, “Sesungguhnya Umar pernah bergulat dengan seorang jagoan tiga kali berturut - turut dan semuanya dimenangkan oleh Umar “
Diriwayatkan oleh Ali r.a, “Demi Allah sesungguhnya kami berpendapat bahwa setan takut menyuruh Umar berbuat kesalahan.”
Di sebutkan oleh ath – thabari di dalam kitabnya bahwa Umar r.a jika menaiki kuda, maka beliau memegang telinga kiri kuda dengan tangan kanannya, kemudian melompat ke atas punggung kuda tanpa memegang bagian tubuh kuda yang lainnya”.
Kamis, 12 Juni 2008
Zubbair bin Awwam r.a (Penghulu para Mujahhid)
Beliau adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya fisabilillah di dalam kehidupan ummat Islam. Sebagaimana disebutkan oleh banyak periwayat, salah satunya Abu Ummar bin Abdill Barr dari Hisyam bin Urwah dari Ayahnya,”Sesungguhnya orang yang pertama kali menghunus pedangnya dijalan Allah adalah Zubair. Hal itu terjadi ketika setan menghembuskan isu bahwaRasulullah S.A.W telah ditangkap.Maka begitu mendengar kabar burung tersebut, Zubair segera menghunus pedangnya dan berjalan membelah kerumunan manusia di Kota Mekkah. Sedangkan waktu itu Rosullullah S.A.W berada dipusat kota Mekkah. Rosulullah bertanya, “Apa yang engkau lakukan wahai Zubair?” Dia berkata, “Wahai Rosulullah, aku mendengar bahwa engkau telah ditangkap oleh Quraisy.” Kemudian Rosulullah mendoakan kebaikan untuk Zubair dan kehebatan pedangnya.
Disebutkan oleh syaikh ‘Muhibbuddin dalam beberapa periwayatannnya beliau bahwa Zubair berkata kepada Rosulullah S.A.W. “Aku mendengar bahwa engkau telah terbunuh.” Rosul S.A.W lalu bertanya, “lalu apa yang engkau lakukan ?” Zubair menjawab. “Demi Allah, akan aku lawan seluruh penduduk Mekah dan akan aku alirkan darah mereka sebagaimana aliran sungai, serta tidak aku biarkan salah seorang dari mereka hidup kecuali pasti akan aku bunuh . Sehingga tidak tersisa seorangpun dari penduduk Mekkah.” Mendengar jawaban tersebut Rosulullah S.A.W tersenyum dan meletakkan kain penutup kepalanya, kemudian Jibril turun menemui Rosulullah S.A.W. Jibril berkata, “Sesunguhnya Allah mengucapkan salam-Nya kepadamu dan berfirman, “Ucapkanlah salam–Ku kepada Zubair dan berikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah akan memberikan pahala semua orang yang menghunus senjatanya di jalan Allah sejak engkau (Muhammad) diutus hingga hari kiamat tanpa mengurangi pahala yang mereka kerjakan. Karena dia orang yang pertama kali menghunus pedangnya dijalan Allah S.W.T.”
Disebutkan oleh syaikh ‘Muhibbuddin dalam beberapa periwayatannnya beliau bahwa Zubair berkata kepada Rosulullah S.A.W. “Aku mendengar bahwa engkau telah terbunuh.” Rosul S.A.W lalu bertanya, “lalu apa yang engkau lakukan ?” Zubair menjawab. “Demi Allah, akan aku lawan seluruh penduduk Mekah dan akan aku alirkan darah mereka sebagaimana aliran sungai, serta tidak aku biarkan salah seorang dari mereka hidup kecuali pasti akan aku bunuh . Sehingga tidak tersisa seorangpun dari penduduk Mekkah.” Mendengar jawaban tersebut Rosulullah S.A.W tersenyum dan meletakkan kain penutup kepalanya, kemudian Jibril turun menemui Rosulullah S.A.W. Jibril berkata, “Sesunguhnya Allah mengucapkan salam-Nya kepadamu dan berfirman, “Ucapkanlah salam–Ku kepada Zubair dan berikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah akan memberikan pahala semua orang yang menghunus senjatanya di jalan Allah sejak engkau (Muhammad) diutus hingga hari kiamat tanpa mengurangi pahala yang mereka kerjakan. Karena dia orang yang pertama kali menghunus pedangnya dijalan Allah S.W.T.”
Rabu, 11 Juni 2008
Harta dunia telah kudapatkan...!!
At-Tarmidzi dan Nasa’I meriwayatkan dari Abu Wail, “Mua’wiyah r.a datang menengok Abi Hasyim bin Utbah r.a yang sedang sakit. Ketika itu ia mendapatkannya sedang menangis. Maka ia pun bertanya,”Wahai saudara ibuku, apa yang membuat anda menangis? Apakah penyakit yang sedang anda derita atau karena keinginanmu akan dunia yang belum terpenuhi?” Ia pun menjawab, “Bukan itu, Tapi Rosulullah S.A.W telah berwasiat dan kami tidak menjalankannya, “Ia bertanya, “Apakah itu?” Abu Hasyim menjawab, “Cukuplah harta yang dikumpulkan berupa seorang pembantu dan kendaraan di jalan Allah.Sungguh aku telah mengumpulkannya hari ini”.
Razin menambahkan ,”Ketika ia mati, harta yang ditinggalkannya sebanyak 30 dirham.Aku juga menghitung mangkuk yang ia pakai mengadon makanan dan makan darinya.
Maha suci Allah apa yang akan terjadi jika ia menyaksikan keadaan kita dizaman ini yang penuh dengan kemubadziran dan kemewahan….
Note – Abu Hasyim bin Utbah bin Rabi’ah masuk islampada hari pembebasan kota mekkah ia adalah seorang muslim yang baik, pejuang,orang shalih yang mennggal pada masa khilafah utsman r.a
Razin menambahkan ,”Ketika ia mati, harta yang ditinggalkannya sebanyak 30 dirham.Aku juga menghitung mangkuk yang ia pakai mengadon makanan dan makan darinya.
Maha suci Allah apa yang akan terjadi jika ia menyaksikan keadaan kita dizaman ini yang penuh dengan kemubadziran dan kemewahan….
Note – Abu Hasyim bin Utbah bin Rabi’ah masuk islampada hari pembebasan kota mekkah ia adalah seorang muslim yang baik, pejuang,orang shalih yang mennggal pada masa khilafah utsman r.a
Selasa, 10 Juni 2008
Bayi yang bisa berbicara
Abu Huroiroh mengisahkan …
Dahulu ada seorang wanita dari Bani Isro’il sedang menyusui bayinya. Kemudian lewatlah seorang laki – laki yang berkendaraan sangat bagus dan berwajah tampan. Ibu itu pun berdo’a, “Ya, Allah jadikanlah anakku seperti orang itu.” Mendengar do’a ibunya seketika bayi itu berdo’a, “Ya Allah janganlah engkau jadikan aku seperti itu.” Bayi itu kemudian menetek lagi kepada ibunya.
Abu Huroiroh berkata, “Seolah – olah aku masih melihat rosulullah sewaktu menirukan cara bayi itu menetek kepada ibuny, yaitu beliau melamut jari telunjuknya kedalam mulutnya dan menghisapnya.”
Kemudian lewat orang – orang dengan seorang budak wanita. Orang – orang itu memukuli budak wanita tersebut sambil berkata, ” Kamu berbuat zina, kamu mencuri.” Budak perempuan itu hanya bisa menjawab,”Hasbiyallah wa ni’mal sakil”. (Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Allah adalah sebaik – baik penolong)
Melihat kejadian itu maka bayi itu berdo’a, ”Ya Allah janganlah engkau jadikan anakku seperti budak itu”. Mendengar ibunya berdo’a demikian, bayi itu langsung melepaskan tetek ibunya, dan melihat budak yang sedang dipukuli. Kemudianbayi itu berdo’a. ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu.”
Setelah peristiwa itu maka terjadilah percakapan antara ibu dan bayinya. Sang ibu merasa heran sehingga berkata kepada anaknya, ”Tadi lewat seorang laki – laki yang sangat bagus keadaannya, lalu aku berdo’a, ”Ya Allah jadikanlah anakku seperti orang itu, tapi kamu malah berdo’a . ”Ya allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu.” kemudian ketika ada seorang budak yang sedang dipukuli dan dituduh berzina serta mencuri, aku berdo’a, ”Ya Allah, jangan engkau jadikan anakku seperti budak itu, tapi kamu malah berdo’a ,” Ya Allah, Jadikanlah aku seperti dia ”
Kemudian bayi itu menjawab , ”Sesungguhnya laki – laki yang lewat tadi adalah orang yang berbuat aniaya dan semena – mena sehingga aku berdo’a, ”Ya, Allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu”. Sedangkan budak perempuan yang dituduh berzina dan mencuri sebenarnya dia tidak berzina dan tidak mencuri. Sehingga aku berdo’a , ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu”.
(Sumber Hadits Abu Huroiroh riwayat Al Bukhori No 3253 dan muslim No 2550)
Dahulu ada seorang wanita dari Bani Isro’il sedang menyusui bayinya. Kemudian lewatlah seorang laki – laki yang berkendaraan sangat bagus dan berwajah tampan. Ibu itu pun berdo’a, “Ya, Allah jadikanlah anakku seperti orang itu.” Mendengar do’a ibunya seketika bayi itu berdo’a, “Ya Allah janganlah engkau jadikan aku seperti itu.” Bayi itu kemudian menetek lagi kepada ibunya.
Abu Huroiroh berkata, “Seolah – olah aku masih melihat rosulullah sewaktu menirukan cara bayi itu menetek kepada ibuny, yaitu beliau melamut jari telunjuknya kedalam mulutnya dan menghisapnya.”
Kemudian lewat orang – orang dengan seorang budak wanita. Orang – orang itu memukuli budak wanita tersebut sambil berkata, ” Kamu berbuat zina, kamu mencuri.” Budak perempuan itu hanya bisa menjawab,”Hasbiyallah wa ni’mal sakil”. (Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Allah adalah sebaik – baik penolong)
Melihat kejadian itu maka bayi itu berdo’a, ”Ya Allah janganlah engkau jadikan anakku seperti budak itu”. Mendengar ibunya berdo’a demikian, bayi itu langsung melepaskan tetek ibunya, dan melihat budak yang sedang dipukuli. Kemudianbayi itu berdo’a. ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu.”
Setelah peristiwa itu maka terjadilah percakapan antara ibu dan bayinya. Sang ibu merasa heran sehingga berkata kepada anaknya, ”Tadi lewat seorang laki – laki yang sangat bagus keadaannya, lalu aku berdo’a, ”Ya Allah jadikanlah anakku seperti orang itu, tapi kamu malah berdo’a . ”Ya allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu.” kemudian ketika ada seorang budak yang sedang dipukuli dan dituduh berzina serta mencuri, aku berdo’a, ”Ya Allah, jangan engkau jadikan anakku seperti budak itu, tapi kamu malah berdo’a ,” Ya Allah, Jadikanlah aku seperti dia ”
Kemudian bayi itu menjawab , ”Sesungguhnya laki – laki yang lewat tadi adalah orang yang berbuat aniaya dan semena – mena sehingga aku berdo’a, ”Ya, Allah janganlah engkau jadikan aku seperti orang itu”. Sedangkan budak perempuan yang dituduh berzina dan mencuri sebenarnya dia tidak berzina dan tidak mencuri. Sehingga aku berdo’a , ”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu”.
(Sumber Hadits Abu Huroiroh riwayat Al Bukhori No 3253 dan muslim No 2550)
Senin, 09 Juni 2008
Bidadari Syurga
Mengenai bidadari syurga dokter hati, Ibnul Qoyyim pernah berkata, “Jika engkau bertanya tentang bidadari – bidadari syurga, mereka adalah wanita yang tinggi semampai dan selalu muda. Jika menjumpai kekasihnya,ungkapkanlah sesukamu tentang dua sejoli yang serasi. Jika berbincang dengannya, apa dugaanmu mengenai percakapan dua sejoli yang sedang jatuh cinta. Jika mendekapnya, apa yang bisa kamu bayangkan tentang dua dahan yang saling membelit. Bergaul dengannya jauh lebih nikmat dibanding semua angan – angan. Tidak bertambah atas mereka pergeseran masa, kecuali keindahan dan kecantikan.Tidak ada yang lebih diinginkan kecuali untuk bersama – sama dengannya. Mereka tidak hamil, melahirkan, haid atau nifas. Selalu suci dari ingus, ludah, kencing, kotoran dan berbagai macam najis. Tidak pernah habis masa mudanya dan tidak pernah kumal pakaianya.
Hati mereka belum tersentuh oleh manusia maupun jin. Jika dipandang, hati akan terpenuhi kebahagiaan. Bila mendengar suaranya, telinga akan terasa penuh dengan irama yang indah dan syahdu, jika mereka muncul, istana dan kamar – kamar segera dipenuhi dengan cahaya.
Jika engkau bertanya tentang nikmatnya berhubungan dengan mereka tidak bisa dibayangkan nikmatnya.Bila mereka berbunyi, begitu indah untuk dilihat dan didengar. Jika engkau bersenang – senang dan bergurau dengan mereka, betapa indah dan nikmat senda gurauan itu, jika engkau menciumnya, tidak suatu apapun yang lebih memabukkan dari ciuman mereka.....saudaraku bila kau telah mengetahhui ini bagaimanakah hatimu gundah dengan wanita – wanita dunia....
Hati mereka belum tersentuh oleh manusia maupun jin. Jika dipandang, hati akan terpenuhi kebahagiaan. Bila mendengar suaranya, telinga akan terasa penuh dengan irama yang indah dan syahdu, jika mereka muncul, istana dan kamar – kamar segera dipenuhi dengan cahaya.
Jika engkau bertanya tentang nikmatnya berhubungan dengan mereka tidak bisa dibayangkan nikmatnya.Bila mereka berbunyi, begitu indah untuk dilihat dan didengar. Jika engkau bersenang – senang dan bergurau dengan mereka, betapa indah dan nikmat senda gurauan itu, jika engkau menciumnya, tidak suatu apapun yang lebih memabukkan dari ciuman mereka.....saudaraku bila kau telah mengetahhui ini bagaimanakah hatimu gundah dengan wanita – wanita dunia....
Langganan:
Postingan (Atom)